Minggu, 24 Juli 2011

Filsafat Ketuhanan Immanuel Kant


Immanuel Kant (1724-1804) adalah salah seorang filosof besar Barat. Kant memberikan empat batasan metodelogi untuk membuktikan wujud Tuhan. Kendati ia mengajukan kritik terhadap argumen-argumen yang mengitsbat eksistensi Tuhan dalam ranah theoretical reason (akal teoritis), namun sepenuhnya percaya pada argumen-argumen moral (practical reason) dalam membuktikan wujud Tuhan. Kant dalam domain akal teoritis membagi argumen-argumen dalam membuktikan wujud Tuhan menjadi tiga bagian:

Argumen natural – teologikal atau teleologikal: Dalam argumen ini bertitik-tolak pada eksperimentasi tipikal dan tertentu dari fitrah khusus alam kendriya (inderawi) dan sesuai dengan hukum kausalitas dalam membuktikan wujud Tuhan. Atau dengan ungkapan lain, Tuhan dapat dipahami dan diketahui melalui sistemik dan tertatanya alam semesta bahwa Dia adalah Sebab Pertama.

Argumen kosmologikal: dalam argumen ini melalui pengalaman-pengalaman yang tidak tipikal dan khusus yaitu huduts (baru) dan imkan (kontingen) alam semesta atau segala sesuatu yang ada di alam semesta, setidaknya  keberadan seseorang dan kemudian dapat diketahui keberadaan wajib al-wujud

Argumen ontologikal: Dalam argumen ini wujud Tuhan dapat dibuktikan dengan menganalisa pahaman kesempurnaan mutlak.    Argumen yang diintrodusir oleh Kant merupakan argumen yang dapat menuai hasil dalam membuktikan wujud Tuhan.  Dalam argumen moral ini, melalui pahaman “harus” moral “eksis” dan “ada” wujud Tuhan dapat dibuktikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar