Minggu, 24 Juli 2011

Filsafat Ketuhanan Socrates

Socrates (380-450 SM), filosof Yunani, yang secara mendalam mempengaruhi filsafat Barat lewat pengaruhnya terhadap Plato. Tuhan dalam pandangan Socrates -sebagaimana manusia- memiliki kekuatan berpikir. Artinya bahwa dalam tatanan semesta juga terdapat kekuatan sedemikian. Khususnya kita lihat bahwa alam semesta ini memiliki tatanan dan sistemik, dan bukan tanpa tatanan dan non-sistemik.

Socrates menegaskan bahwa setiap perkara itu memiliki tujuan, dan dzat Tuhan adalah tujuan keberadaan alam semesta ini. Oleh karena itu, alam semesta ini pastilah tidak bersumber dari perkara aksidental dan sebuah benturan (big bang). Lantaran alam semesta ini memiliki aturan, maka urusan mondial dan duniawi juga memiliki aturan-aturan natural, dimana manusia harus menjalankan aturan-aturan tersebut. Atas alasan ini, Socrates -dalam ranah politik- tidak berkeyakinan bahwa politik itu harus keras dan koersif. Dengan kata lain, bahwa politik itu juga bersandar pada hikmat dan kebijaksanaan. (Seir Hikmat dar Urupa, hal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar